Moratorium Ujian Nasional
Keputusan
pemerintah (walaupun belum difinalkan atau diketok palu) membatalkan moratorium Ujian Nasional yang digagas kemendikbud
sangatlah disayangkan, karena dengan dibatalkannya moratorium tersebut berarti
problema yang selalu terjadi pada pelaksanaan Ujian Nasional akan kembali
terulang, dimana akan terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan seperti adanya
jual beli kunci jawaban baik itu di kalangan siswa maupun guru, try out UN
antara 3 sampai 5 kali menjelang UN yang sudah barang tentu akan memakan biaya.
Dana
yang digulirkan pemerintah untuk kegiatan UN itu lebih dari 500 milyar setiap
tahunnya, padahal klu dana itu disalurkan untuk memperbaiki sekolah-sekolah
yang rusak, melengkapi sarana prasarana sekolah yang kurang atau membantu siswa
siswi miskin, sudah berapa sekolah dan berapa siswa yang terbantu.
Dengan
kata lain pelaksanaan UN itu dapat menyebabkan sebahagian besar para siswa
menjadi malas belajar dan mereka menganggap kecil UN tersebut, dimana jual beli
kunci jawaban pasti akan terjadi lagi, jadi untuk apa belajar kalau toh pada
saat ujian ada bocoran atau kunci jawaban, bahkan di beberapa sekolah kunci
jawaban tersebut difasilitasi oleh sekolah.
Miris
kita melihatnya... Saya berani mengatakan demikian karena sudah puluhan tahun
sebagai guru, uniknya lagi, menjelang pelaksanaan UN kami para guru bahkan
kepala sekolah sibuk bahkan bisa jadi stress menghadapinya sementara para siswa
santai-santai aja
Seharusnya
pemerintah itu mengundang perwakilan guru bila ingin memutuskan atau mengambil
kebijakan yang berkaitan dengan sekolah, apakah itu tentang UN, kurikulum atau
masalah lain, bukan hanya pejabat dan pakar pendidikan karena menurut saya para
gurulah yang tau masalah yang terjadi di lapangan.
Komentar
Posting Komentar